Rabu, 06 Januari 2016

BOOK REVIEW


CENGKOK GAMBANG
WASITODININGRAT

PENDAHULUAN  
      Penulisan ini merupakan suatu upaya untuk mengetahui secara rinci cengkok gambang K.R.T. Wasitodiningrat. Gambang adalah salah satu instrumen gamelan jawa yang mempunyai ciri tersendiri teknik tabuhannya dan mempunyai peran sangat penting dalam sajian gending. Ditinjau dari bahanya, ada dua jenis gambang gangsa yang berbilah perunggu dan gambang kayu berjumlah dari bahan kayu . Dalam satu rancak , gambang gangsa berjumlah 14 bilah nada, sedangkan gambang kayu berjumlah sekurang-kurangnya 18 bilah hingga 21 bilah nada. Secara tradisi gambang ditabuh pada sajian lagon bersama rebab, gender barung suling dan sajian uyon-uyon garap lirihan,berfungsi sebagai penghias lagu dan pengisi balungan gending.
  
PENGANTAR
 
           Sebagai anak seorang seniman karawitan ,K.R.T. Wasitodiningrat mempunyai bakat dan kemampuan luar biasa. Sampai sekarang ini , sekitar 200 karya gending telah dihasilkan oleh empu karawitan tersebut . Buku ini  berasal dari penelitian  Drs Suyono, M.hum pada lembaga Penelitian  Institut Seni Indonesia dengan judul Cengkok Gambang K.R.T. Wasitodiningratmengungkapkan salah satu kelebihan K.R.T Wasitodiningrat ,dalam kiprahnya di bidang seni karawitan terutama mengenai cengkok gambangan ciptaanya.

 
 RIWAYAT SINGKAT K.R.T WASITODININGRAT

          Sebelum membahas tentang cengkok gambang K.R.T Wasitodiningrat, penulis ingin mengemukakan siapa sebenarnya sosok empu karawitan tersebut. K.R.T Wasitodiningrat yang nama kecilnya Wasi Djolodoro, lahir pada hari Jum’at Pon tanggal 17 Maret 1909 di Kampung Gunung Ketur Yogyakarta,putra perama keluarga R.W. Padmowinangun,seorang abdi dalem karawitan Pura Pakualaman pada jaman Paku Alam ( P.A.) VI dan P.A. VII. Beliau adalah seorang keturunan dari keluarga seniman.Ibunya seorang vocalis dan penabuh gamelan Jawa serta penari Pura Paku Alaman.Kakek Wasi Djolodoro dari garis keturunan ibu bernama Pawiro,seorang drummer korps musik Pura Paku Alaman,sehingga terkenal dengan panggilan Pawiro Bedug.Kakek dari garis keturunan ayah bernama Atmowinangun adalah seorang ahli karawitan yang setiap malam jum’at bertugas membaca kakawin di Pura Paku Alaman.

 BOOK REVIEW
  
Judul Buku            : Cengkok Gambangan          Wasitodiningrat

Penulis                  : Drs. Suyono, M.Hum

Penerbit                : Yayasan Untuk Indonesia

Kota Terbit            : Jl.Karangmiri 17, Giwangan         Yogyakarta 55163

Tahun Terbit           : 2000

Tebal Buku            : 68 hal+xii

Daftar Pustaka      :
Biodata Penulis    :


 

"Mari Satukan Rasa Dan Berapresiasi Bersama" Jumat 08 Januari 2016, pukul 19.30 wib di Pendapa Kyai Panjang Mas Jurusan Karawitan, ISI Yogyakarta. Jl. Parangtritis Km. 6.5 Sewon Bantul Yogyakarta


GD.Alas Padang, ketuk 2 kerep,Minggah Ladrang Kanda Manyura


Pola Kendhang Kalih Teropongan Surakarta


pola kendhangan LADRANG jagung -Jagung suwuk


Ladrang Jagung-Jagung Irama III


Kendang Ladrang Yogyakarta


Ladrang jagung-jagung Laras slendro Patheht Sanga


Bubaran Udan Mas, Laras Slendro Pathet Barang